
Pendahuluan
HONDA138 : Film Tumbbad adalah sebuah karya sinema India bergenre horor-fantasi dengan sentuhan mitologi yang dirilis tahun 2018. Disutradarai oleh Rahi Anil Barve, film ini dianggap sebagai salah satu film horor India terbaik karena tidak hanya menyuguhkan kisah menakutkan, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang keserakahan manusia dan konsekuensinya.
Berbeda dengan film horor Bollywood kebanyakan yang sering mengandalkan jumpscare, Tumbbad justru menghadirkan atmosfer kelam, mitologi kuno, visual sinematik yang indah, dan narasi filosofis yang membuat penonton merenung.
Sinopsis Singkat
Film ini berlatar di desa fiktif bernama Tumbbad, Maharashtra, India, dari tahun 1918 hingga 1947.
Ceritanya dimulai dengan legenda kuno tentang Dewa Hastar, anak pertama Dewi Kesuburan. Hastar adalah sosok yang serakah: ia menginginkan emas ibunya, lalu menginginkan makanan ibunya. Ia pun dikutuk: tidak boleh disembah, tidak boleh diingat, dan terkubur di dalam rahim bumi.
Film kemudian mengikuti kisah Vinayak Rao, seorang anak kecil yang tinggal bersama ibunya di Tumbbad. Ia menemukan rahasia bahwa keluarga mereka terhubung dengan kutukan Hastar. Ketika dewasa, Vinayak tergoda oleh emas abadi yang bisa ia peroleh dari rahim bumi, tempat Hastar terkubur. Namun untuk mendapatkannya, ia harus menghadapi makhluk menyeramkan dan risiko besar.
Film ini menampilkan perjalanan hidup Vinayak yang penuh keserakahan, mulai dari masa kecil, dewasa, hingga kematiannya.
Tema Utama: Keserakahan Manusia
Salah satu kekuatan utama Tumbbad adalah temanya yang sangat universal: keserakahan manusia tidak ada batasnya.
- Vinayak awalnya hanya ingin memiliki sedikit emas untuk bertahan hidup.
- Namun, semakin banyak ia dapat, semakin besar pula keserakahannya.
- Ia tidak puas dengan koin emas, lalu mencoba cara untuk mendapatkan lebih banyak lagi dari rahim bumi.
- Pada akhirnya, keserakahan ini bukan hanya menghancurkan dirinya, tetapi juga membawa malapetaka bagi anaknya.
Pesan moralnya jelas: manusia sering kali terjebak dalam siklus nafsu dan kerakusan yang tiada akhir.
Simbolisme & Filosofi
Film ini dipenuhi dengan simbolisme yang dalam:
- Hastar – melambangkan keserakahan dan nafsu dasar manusia.
- Rahim Bumi – tempat emas tidak terbatas, simbol sumber daya alam yang dieksploitasi manusia tanpa henti.
- Hujan Abadi di Tumbbad – simbol kutukan, kesedihan, dan keserakahan yang tak pernah berhenti.
- Vinayak – gambaran manusia biasa yang terperangkap dalam godaan kekayaan.
- Generasi Baru – anak Vinayak mewarisi keserakahan ayahnya, menandakan siklus tamak yang berulang dari generasi ke generasi.
Penggambaran Horor yang Berbeda
Tumbbad tidak mengandalkan hantu atau setan dalam bentuk klise. Horornya muncul dari:
- Atmosfer desa Tumbbad yang selalu gelap dan diguyur hujan.
- Penampilan Hastar sebagai makhluk menyeramkan yang mengerikan.
- Adegan di dalam rahim bumi yang penuh ketegangan.
- Perasaan mencekam akibat keserakahan tokoh utama, bukan sekadar teror fisik.
Horor dalam film ini lebih bersifat psikologis dan filosofis dibandingkan sekadar menakut-nakuti penonton.
Setting & Visual
Film ini berlatar dari era kolonial India hingga masa kemerdekaan. Hal ini menambah nuansa sejarah dalam cerita.
- Desa Tumbbad digambarkan sebagai tempat terkutuk, selalu hujan, penuh kabut, dan suram.
- Visual rahim bumi sangat unik: gua besar berbentuk organ reproduksi, penuh dengan patung-patung dan tubuh Hastar yang terikat.
- Sinematografi oleh Pankaj Kumar (yang juga mengerjakan Ship of Theseus) menciptakan suasana yang menakjubkan dan menghantui.
Akting & Karakter
- Sohum Shah sebagai Vinayak Rao tampil luar biasa. Ia berhasil memerankan perubahan karakter dari anak kecil yang penasaran, dewasa yang serakah, hingga tua yang lelah namun tetap tamak.
- Karakter ibu Vinayak juga menjadi simbol penting: meskipun ingin melindungi anaknya, ia terjebak dalam kutukan keluarga.
- Anak Vinayak di akhir film menggambarkan bahwa sifat tamak bisa menurun ke generasi berikutnya.
Proses Produksi yang Rumit
Menariknya, Tumbbad membutuhkan waktu lebih dari 6 tahun untuk diselesaikan.
- Sutradara Rahi Anil Barve awalnya kesulitan mencari pendanaan.
- Film mengalami banyak revisi naskah.
- Beberapa adegan harus diulang karena kondisi cuaca, karena hujan dalam film memang nyata, bukan efek CGI.
- Produser Anand Gandhi dan aktor utama Sohum Shah membantu agar film ini bisa selesai.
Hasilnya, meskipun prosesnya panjang, film ini menjadi karya yang sangat berkualitas.
Penerimaan Publik & Kritik
Saat dirilis, Tumbbad mendapat pujian luas dari kritikus internasional.
- Festival Film Venesia 2018 menayangkannya di seksi Critics’ Week.
- Banyak yang memuji keberanian film ini menampilkan kisah mitologi lokal India dengan pendekatan modern.
- Di Rotten Tomatoes, film ini mendapat skor 87% dari kritikus.
- Banyak media menyebutnya sebagai salah satu film horor terbaik India sepanjang masa.
Namun, secara komersial, film ini tidak sepopuler film Bollywood mainstream karena genrenya yang gelap dan filosofis. Meski begitu, Tumbbad kini dianggap sebagai cult classic.
Pesan Moral yang Menghantui
Akhir film menunjukkan bagaimana keserakahan selalu berulang. Vinayak mati karena tamaknya, namun anaknya terlihat siap melanjutkan pencarian emas.
Pesan yang bisa dipetik:
- Keserakahan manusia tidak pernah puas.
- Warisan keserakahan bisa turun-temurun.
- Kekayaan tidak selalu membawa kebahagiaan, malah bisa menjadi kutukan.
Film ini mengajak penonton untuk merenungkan: sampai sejauh mana manusia rela mengorbankan moral, keluarga, dan bahkan nyawanya demi kekayaan?
KesimpulanTumbbad bukan sekadar film horor, melainkan sebuah karya seni sinematik yang memadukan mitologi, atmosfer menyeramkan, dan pesan filosofis tentang keserakahan manusia.