
Film horor Indonesia selalu punya tempat tersendiri di hati penonton. Dari kisah mistis yang bersumber pada legenda urban, hingga pengalaman pribadi seseorang yang kemudian diangkat ke layar lebar, genre ini tidak pernah kehilangan daya tariknya. Salah satu film horor yang berhasil mencuri perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir adalah Danur: I Can See Ghosts (2017). Film ini bukan hanya sukses secara komersial, tetapi juga membuka jalan bagi seri horor lain yang terinspirasi dari pengalaman nyata HONDA138.
Latar Belakang Film
“Danur” diadaptasi dari novel karya Risa Saraswati berjudul Gerbang Dialog Danur. Risa dikenal sebagai seorang penulis sekaligus penyanyi yang mengaku memiliki kemampuan melihat makhluk tak kasat mata sejak kecil. Dalam kisah nyata yang ia tulis, Risa bersahabat dengan beberapa hantu anak-anak keturunan Belanda yang ia temui di rumahnya. Novel tersebut laris di pasaran dan akhirnya diangkat menjadi film layar lebar oleh sutradara Awi Suryadi.
Film ini rilis pada 30 Maret 2017 dan langsung disambut antusias oleh penonton Indonesia. Dengan rating 13+, film ini berhasil meraih lebih dari 2,7 juta penonton di bioskop, menjadikannya salah satu film horor Indonesia terlaris pada tahun tersebut.
Sinopsis Singkat
Cerita “Danur: I Can See Ghosts” berpusat pada kehidupan Risa (diperankan oleh Prilly Latuconsina). Sejak kecil, Risa merasa kesepian dan berharap memiliki teman. Doanya pun terjawab dengan cara yang tak biasa. Ia mulai bisa melihat dan berinteraksi dengan makhluk halus, terutama lima hantu anak-anak Belanda bernama Peter, William, Janshen, Hans, dan Hendrick.
Awalnya, persahabatan itu tampak menyenangkan. Namun, seiring berjalannya waktu, Risa menyadari bahwa tidak semua makhluk tak kasat mata bisa menjadi teman. Situasi semakin mencekam ketika adiknya, Riri, diganggu oleh roh jahat yang ingin mencelakakan keluarga mereka. Dari sinilah konflik utama berkembang, menegangkan sekaligus menyayat perasaan.
Keunikan Film
Beberapa faktor membuat “Danur” berbeda dari film horor Indonesia lain yang rilis pada masanya:
- Berdasarkan Kisah Nyata
Film ini diangkat dari pengalaman langsung Risa Saraswati. Fakta bahwa kisahnya bersumber dari kehidupan nyata menambah kesan horor yang lebih autentik dan membuat penonton merinding lebih dalam. - Tokoh Hantu yang Ikonik
Lima hantu anak Belanda dalam film ini justru digambarkan tidak menyeramkan, melainkan bersahabat dengan Risa. Karakter mereka menjadi daya tarik tersendiri dan membuat film ini memiliki nuansa horor yang unik. - Perpaduan Horor dan Drama
Selain menghadirkan ketegangan, film ini juga menyuguhkan emosi tentang kesepian seorang anak yang mencari teman. Perpaduan ini membuat penonton tidak hanya ketakutan, tetapi juga tersentuh. - Penggunaan Efek Visual dan Suasana
Awi Suryadi sebagai sutradara piawai membangun atmosfer mencekam dengan pencahayaan gelap, musik latar menegangkan, dan tata artistik yang kuat.
Peran dan Akting Pemain
Prilly Latuconsina sebagai Risa adalah pusat perhatian film ini. Perannya dianggap sukses karena mampu memadukan kepolosan anak muda dengan keteguhan hati menghadapi dunia gaib. Penonton merasa relate dengan kesepian yang ia rasakan, sekaligus tegang ketika ia menghadapi roh jahat.
Selain itu, akting anak-anak pemeran hantu Belanda juga menuai pujian. Mereka tampil dengan ekspresi yang natural, membuat persahabatan dengan Risa terlihat tulus dan menyentuh. Sementara itu, kehadiran tokoh antagonis berupa roh jahat menambah intensitas horor dalam cerita.
Penerimaan Publik dan Prestasi
“Danur” menuai respons luar biasa dari masyarakat. Penayangan perdananya langsung dipadati penonton, dan ulasan di media sosial mayoritas positif. Banyak yang mengaku merinding saat menonton, namun tetap penasaran untuk menuntaskan cerita.
Film ini juga berhasil membuka jalan bagi franchise Danur yang kemudian melahirkan beberapa sekuel, di antaranya:
- Danur 2: Maddah (2018)
- Danur 3: Sunyaruri (2019)
- Spin-off seperti Asih (2018) dan Asih 2 (2020)
Kesuksesan Danur membuktikan bahwa film horor Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersaing dengan karya internasional.
Tema dan Pesan Moral
Meski bergenre horor, “Danur” juga menyampaikan pesan moral yang kuat. Beberapa di antaranya adalah:
- Kesepian bisa membuat seseorang mencari pelarian, bahkan ke dunia yang tak terlihat.
- Persahabatan tidak mengenal batas, termasuk antara dunia manusia dan dunia roh.
- Keberanian menghadapi rasa takut adalah kunci untuk melindungi orang yang kita cintai.
Pesan-pesan ini membuat film tidak sekadar menakut-nakuti, melainkan juga memberi nilai emosional bagi penontonnya.
Peran Risa Saraswati dalam Film
Sebagai penulis sekaligus inspirasi utama, Risa Saraswati turut terlibat dalam proses produksi. Ia hadir untuk memastikan bahwa cerita dalam film tetap sesuai dengan kisah nyata yang dialaminya. Kehadiran Risa memberikan sentuhan personal sehingga penonton merasakan kedekatan dengan kisah yang ditampilkan.
Selain itu, Risa juga menyumbangkan lagu tema berjudul “Angkuh”, yang semakin memperkuat nuansa mistis sekaligus emosional film ini.
Analisis Popularitas Film Horor di Indonesia
Kesuksesan Danur tidak bisa dilepaskan dari tren film horor Indonesia yang sedang bangkit sejak pertengahan 2010-an. Setelah periode 2000-an yang dipenuhi horor campuran komedi atau sensualitas, muncul film-film horor berkualitas seperti Pengabdi Setan (2017) dan Sebelum Iblis Menjemput (2018). Danur hadir di momen yang tepat dengan formula baru: horor realistis yang bersumber dari pengalaman nyata, dipadukan dengan sentuhan emosional.
Hal ini membuat masyarakat yang haus akan film horor “serius” akhirnya menemukan tontonan yang sesuai harapan.
Kesimpulan
“Danur: I Can See Ghosts” (2017) adalah salah satu film horor Indonesia paling berpengaruh dalam satu dekade terakhir. Dengan kisah nyata yang menegangkan, akting memikat dari Prilly Latuconsina, serta atmosfer mencekam garapan Awi Suryadi, film ini berhasil memikat jutaan penonton. Lebih dari sekadar hiburan horor, Danur juga menyampaikan pesan emosional tentang kesepian, persahabatan, dan keberanian menghadapi rasa takut.
Keberhasilan film ini melahirkan sekuel dan spin-off yang memperkaya dunia horor Indonesia. Tak heran jika hingga kini, “Danur” tetap dikenang sebagai salah satu film horor modern yang membuka babak baru dalam perfilman tanah air.